Nosferatu, Film Horror Adaptasi yang Terinspirasi dari Spongebob

Nosferatu 2024 : Membongkar Simbolisme Gelap dan Makna Dibaliknya Halaman 1  - Kompasiana.com
Sumber: kompasiana.com

*DISCLAIMER: THIS REVIEW CONTAINS MAJOR SPOILER*


Mungkin anda tidak asing dengan sebutan The Hash-Slinging Slasher. Jika anda masih ingat, bisa jadi anda sudah menonton episode Graveyard Shift dari Spongebob Squarepants. Mungkin film Nosferatu karya Robert Eggers ini bisa mengingat kembali sosok menyeramkan tersebut. Film ini juga dibintangi oleh Lily-Rose Depp, Bill Skarsgård, Nicholas Hoult, Emma Corrin, Aaron Taylor-Johnson, Willem Dafoe, dan Ralph Ineson.


Film Nosferatu mengisahkan seorang istri muda bernama Ellen (Lily-Rose Depp) yang sejak kecil sudah mengeratkan janji persahabatannya dengan seorang roh jahat. Pada tahun 1838, Ellen menikah dengan Thomas Hutter (Nicholas Hoult). Thomas merupakan agen real estate. Suatu hari, ia ditugaskan oleh Herr Knock (Simon McBurney) untuk menjual kastil terbengkalai di Kota Wisborg kepada Count Orlok (Bill Skarsgård), dengan syarat Thomas harus menemuinya di Pegunungan Carpathia.


Ellen yakin jika ini akan berakhir buruk, ia pun melarang Thomas lepas darinya. Namun, Thomas tetap memilih untuk pergi dan berjanji kepada Ellen agar ia selalu menulis surat untuknya. Thomas juga menitipkan istrinya kepada kerabatnya, yakni Friedrich Harding (Aaron Taylor-Johnson) dan Anna (Emma Corrin). 


Sesampainya di Transylvania, Thomas menginap di sebuah desa Romani. Penduduk desa tersebut mengingatkan untuk tidak mendatangi Orlok. Thomas menghiraukan peringatan tersebut. Keesokan harinya, Thomas merasakan tarikan gaib yang menyebabkan dirinya tiba di kastil milik Orlok. Saat menandatangani dokumen, Orlok terpukau dengan liontin dari Ellen dan langsung mengambilnya.


Thomas takut mendekati Orlok, ia sempat menyebutkan peringatan dari penduduk Romani. Namun, Orlok menghiraukannya dan langsung menunjukkan sifat aslinya sebagai vampir, menyebabkan ada bekas gigitan di dadanya Thomas. Esok pagi, Thomas menjelajahi kastil dan menemukan peti mati milik Orlok dan mengkonfirmasi bahwa dia adalah monster yang menghantui Ellen sejak kecil. Thomas mencoba untuk membunuhnya, tetapi nihil. Ia pun mencoba untuk kabur dengan melompat ke sungai.


Pada waktu bersamaan, Ellen mengalami kejang-kejang dan episode sleepwalking yang parah. Dokter Wilhelm Sievers (Ralph Ineson) mengaitkan kondisinya. Akan tetapi, kondisinya makin memburuk dan alhasil, Dokter Sievers berkonsultasi dengan Albin Eberhart Von Franz (Willem Dafoe), seorang ilmuwan yang menyelidiki okultisme. Von Franz percaya bahwa Ellen sudah dipengaruhi Orlok, dimana Orlok juga merupakan iblis Nosferatu. Namun, Friedrich skeptis dengan pernyataannya.


Ellen juga percaya jika kedatangan Orlok sudah mendekati ke Kota Wisborg. Benar-benar saja, sang vampir dan petinya sudah dalam perjalanan dalam kapal dengan membawa pasukan tikus yang terinfeksi dengan wabah. Kedatangan Orlok sudah menghancurkan kota, menyebabkan epidemi wabah dalam sekejap. Thomas juga kembali ke kota dan melindungi Ellen dari Orlok. Sayangnya, Orlok sudah memanipulasi Ellen dalam mimpinya, dengan menipu Thomas untuk tanda tangan surat cerai.


Orlok juga mengancam Ellen bahwa ia akan menghancurkan kota kecuali Ellen menepati janjinya dan diberikan waktu 3 malam. Malam berikutnya, Orlok secara brutal membunuh Anna dan anak-anaknya. Friedrich yang depresi dengan kematian keluarganya, ia pun memilih untuk bunuh diri. Ellen juga menyadari bahwa mengorbankan dirinya adalah cuma satu-satunya cara untuk mengakhiri ini semua. Von Franz pun mengalihkan perhatian Thomas dan Dokter Sievers ke rumah Orlok. 


Sesampainya di rumah Orlok, mereka bertemu dengan Herr Knock dan langsung membunuhnya. Thomas menyadari bahwa Orlok sudah menghampiri Ellen, Thomas pun berlari kembali ke Ellen. Pada waktu bersamaan, Ellen mengizinkan Orlok untuk memakannya. Sampai waktu fajar tiba dan sinar matahari menembus jendela, tubuh Orlok pun hancur dan runtuh di atasnya. Thomas dan Dokter Sievers pun tiba di rumah dan sayangnya, Ellen sudah tewas. Pengorbanannya telah menyelamatkan kota. 


Nosferatu' (2024) Review: A Waking Nightmare Put to Screen - Kaiju United
Sumber: kaijuunited.com


Film Nosferatu karya Robert Eggers ini merupakan film remake kedua setelah tahun 1979 karya Werner Herzog dari film orisinal tahun 1922 dengan judul yang sama. Film ini telah merangkul penikmat film horror, apalagi film klasik. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam film ini.


Unsur naratif dalam film ini masih sama dengan film originalnya. Robert mengakui bahwa ia ingin mengangkat film ini berkat episode Spongebob Squarepants yang menampilkan sosok Nosferatu yang ditampilkan oleh Max Schreck. Terlihat sang sutradara menghargai karya original dalam film ini. 


Desain produksi, mise-en-scene, visual dan suara yang ditayangkan dalam film ini sudah sesuai dengan ruang waktu dan tempat yang terjadi di Jerman di era 1830-an. Hanya saja, ada beberapa prop yang mungkin belum sesuai dengan timeline tersebut. Bagi saya, itu tidak masalah jika tidak mengganggu plot cerita.


Performa seluruh aktor juga sangat totalitas, khususnya Lily-Rose Depp. Mungkin penonton agak skeptis pada awalnya dengan kehadiran Lily-Rose, dimana ia bagian dari kumpulan anak-anak Nepo bintang kelas A. Lily-Rose merupakan putri pertama Johnny Depp dan Vanessa Paradis. Setelah melihat audition tape dan aktingnya dalam film ini, Lily-Rose mampu membawa nuansa teror yang mencekam.


Selain itu, performa Bill sebagai Orlok juga tak kalah bagus. Penampilannya mungkin berbeda dengan versi Max Schreck dan Klaus Kinski. Walaupun begitu, aksinya sangat menakjubkan dan sangat merinding.


Bagi yang menonton film klasik ini untuk pertama kalinya, mungkin akan terasa membosankan karena film ini memakan banyak waktu dan grafik dramatisnya terlihat datar. Lalu, film ini memang tidak happy ending, sehingga bagi penonton yang ingin menonton film horror dengan ending yang bahagia mungkin tidak akan cocok. 


Saya paham, film ini mendapatkan censored cut setelah dapat lulus sensor dari LSF Indonesia. Tenang saja, pemotongan scene/shot tidak mengganggu plot dan pesan film itu sendiri. Namun, jika ingin menonton film versi full version harap menunggu hingga film ini tayang di OTT yang berlaku di Indonesia.


Film Nosferatu adalah film remake dari film klasik yang mampu membawa nuansa horor yang seductive dan garing pada waktu bersamaan. Namun, dengan sentuhan inspirasi dari sosok The Hash-Slinging Slasher, Robert sudah menghargai karya aslinya. Jangan lupa matikan lampunya, Orlok.


Rating: 4/5



Comments

  1. Walau gak happy ending tapi alurnya udah cakep ya?

    ReplyDelete
  2. Ulasannya sungguh menarik. Kalimat terakhir, "Jangan lupa matikan lampunya, Orlok," memberikan kesan dramatis dan mengundang untuk benar-benar merasakan suasana horor film ini. Luv

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts