If The King's Speech Meets the Public Speaking Webinar

The King's Speech Review – Cinemotic
Sumber: slashcomment.com


Baik, saya punya pengakuan. Saya seperti King George VI, saya tidak pandai berbicara di depan banyak orang. Saya gampang gugup dan terbata-bata. Teringat kembali dengan film The King's Speech, ketika King George VI tidak bisa mengeluarkan kata apapun saat ia berpidato di depan warga Inggris. 

Walaupun saya adalah extrovert, saya masih malu untuk berbicara di depan umum, apalagi kumpulan manusia yang tidak dikenal. Salah satu kerabat memperkenalkan saya dengan webinar yang didirikan oleh Komunitas ISB. Webinar tersebut bertemakan "The Importance of Public Speaking". Mungkin webinar ini menjadi batu loncatan pertama untuk memahami skill ini.

Selain itu, webinar ini dibawakan oleh pembicara Alia Rahma. Beliau merupakan seorang jurnalis dan news anchor dari SEA Today, sekaligus juga communication consultant. Ini kali pertama saya jumpai seorang presenter dalam sebuah webinar. Mungkin dalam situasiku saat ini, saya menjadi King George VI, dan Alia menjadi Lionel Logue.

Public Speaking is more than just a bunch of words


The King's Speech | Rotten Tomatoes
Sumber: rottentomatoes.com


Jika kilas balik dalam film tersebut, saya jadi mengingat apa penyebab Bertie menjadi gugup saat berpidato. Sejak kecil, Bertie mendapatkan perlakuan keras dari ayahnya, dan menyebut anaknya tidak layak naik tahta dan harus memperbaiki pidatonya. Hal tersebut membuat tidak yakin dengan dirinya. 

Berkat ajaran Lionel, Bertie mampu menaklukkan ketakutannya dan berhasil berpidato dengan lancar saat deklarasi perang dengan Jerman pada September 1939. Dengan energiknya dan percaya diri yang tinggi, berbicara di depan umum menjadi hal yang mudah baginya. Namun, bagiku seorang pemula, berbicara di depan orang banyak tidak segampang itu.

Dalam webinar tersebut, Alia bertanya kepada peserta, " Are you a confident speaker?". Mungkin pertanyaan ini penuh dengan jawaban grogi, atau ragu, atau bahkan takut. Alia menjelaskan bahwa rasa gugup itu sangatlah wajar, tetapi jika kita bisa mengatasinya, maka kita bisa menjadi pembicara yang lebih percaya diri. 

Alia memberikan triknya agar kita tidak gampang panik, yaitu dengan 3 tahap; 

  1. Situatuon Based: Memahami situasi sekitar
  2. Audience Based: Mengenali audiens
  3. Goal Based: Fokus pada tujuan pembicaraan

Selain itu, Alia juga memberikan tips agar kita tidak gampang gugup dalam berbicara dengan metodenya. Pertama, awali dengan intensi yang positif, lalu persiapkan seluruh materi bicara yang akan dibawa, dan berdoa. Ia juga menambahkan untuk selalu tarik nafas perlahan-lahan, kendalikan emosi, dan selalu tersenyum.

Speech 101


The King's Speech (2010) - IMDb
Sumber: IMDb.com


Lionel tidak hanya mengajar Bertie berbicara dengan percaya diri, ia juga memberikan materi atau bahan topik pembicaraan kepada Bertie agar tidak lari dari pidatonya. Hal ini juga di sampaikan oleh Alia.

Menurutnya, penyampaian pembicaraan kepada orang lain juga sangat penting. Jika kita berbicara dengan orang lain secara blak-blakan atau bahkan tidak terstruktur, orang lain tidak akan paham maksud obrolan tersebut. Maka dari itu, storytelling dalam topik pembicaraan adalah hal yang penting dilakukan dalam public speaking

Alia juga memberikan tips dalam cara berbicara, yaitu PAPA-VIPP atau disingkatnya Pace, Articulation, Pitch, Accentiation - Volume, Intonation, Pronounciation, Pause. Dengan elemen-elemen ini, cara saya berbicara di depan umum dapat meningkatkan kredibilitas sebagai pembicara. 

Personal Branding is essentials


The King's Speech | Rotten Tomatoes
Sumber: rottentomatoes.com


Kalau bisa dilihat, Bertie memang seorang Raja Inggris, bisa disimpulkan bahwa image beilau terlihat sangat berwibawa, tegas, dan baik hati. Sebagai seorang raja, ia harus mengetahui personal branding-nya. 

Menurut Alia, personal branding tidak hanya fokus dalam mengenali siapa diri kira, melainkan juga fokus dengan menunjukkan siapa kita dan apa jasa kita agar dipandang atau direspon baik oleh orang lain. Dengan memahami personal style diri masing-masing, kita bisa memahami perks dan flaws dalam gaya komunikasi.

Selain itu, penting dalam jaga penampilan, gestur, ekspresi wajah, postur, dan eye-contact untuk membangun komunikasi yang baik. Personal branding tidak hanya tentang diri kita, tapi tentang memberikan stempel kita pada nilai-nilai yang kita berikan kepada orang lain.

Good Communication, Good Self Image


Film The King’s Speech dan Webinar dengan Alia Rahma memiliki pembelajaran yang sama, yaitu pentingnya public speaking dalam sebuah acara maupun keseharian kita, seperti berbicara dengan teman kita. Kedua hal ini tidak hanya memberikan pembelajaran yang bermakna, melainkan mendorong saya untuk untuk lebih percaya diri untuk berbicara.

Saya juga menyadari bahwa mempunyai branding tidak hanya semerta punya knowledge yang tinggi. Memiliki branding yang baik juga memperhatikan cara berkomunikasi dengan benar, nyaman, dan berdampak positif kepada orang lain. 

If you are nervous to speak like Bertie, try to breathe and speak slowly. Someday, you or i will be a successful speaker like him, Lionel, or even Alia.

Comments

  1. Asyik bener baca tulisannya. Film dipadukan dengan ilmu public speaking. Mantafu jiwa 😂😍👍

    ReplyDelete
  2. asik banget kak tulisannya dibaca. ngalir dan jadi paham kalau public speaking sepenting itu yaaa...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts